TUJUAN DAN MANFAAT
PENGGUNAAN SIM DALAM BIDANG
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
ATAU PUBLIK
Sistem
informasi manajemen merupakan salah satu konsep yang penting dalam ilmu
administrasi negara. Organisasi publik sebagai fokus dalam administrasi negara
selalu mengkaitkan segala sumber daya dalam mencapai tujuannya. Salah satu
sumber daya yang cukup penting adalah informasi. Bahkan, menurut Mudrick
(Robert Mudrick, 1984:5), informasi ini dianalogikan sebagai darah dalam
organisasi. Ini berarti kalau aliran darah mengalami hambatan, maka organisasi
akan jatuh pada posisi tidak sehat.
Indikator
kesehatan organisasi akan terlihat pada: lancar atau tidaknya pencapaian tujuan
organisasi. Ketidakstabilan dalam pencapaian tujuan karena terhambatnya
informasi termanifestasi dalam, antara lain hasil keputusan yang menggambarakan
persoalan yang dihadapi, karena memang
tidak didukung dengan informasi yang berkualitas, yang dibarengi dengan proses
komunikasi yang tidak sampai sasaran baik karena kesalahan user ataupun penyajian
output dari analis sistem, pengaruh yang lain adalah berkaitan dengan proses
manajemennya.
Komponen-komponen
sistem informasi manajemen meliputi (F.F. Land dan M. Kennedy-McGregor dalam
Galliers, 1987:86):
1. Sistem
informal yang meliputi sistem diskursus dan interaksi anatara individu dan
kelompok kerja di dalam organisasi.
2. Sistem
formal meliputi sistem aturan, batasan-batasan organisasi dan batasan wewenang.
3. Sistem
komputer formal yang meliputi aktivitas-aktivitas organisasi melalui
formalisasi dan pemprograman.
4. Sistem
komputer informasi dikaitkan dengan penanganan komputer secara personal dan
kemungkinan panggunaan sistem secar formal serta jaringan komputer sebagai
sarana panyatuan informasi yang tidak terstruktur dan informasi-informasi
informal.
5. Sistem
eksternal, formal dan informal.
Fokus
pembicaraan sistem informasi manajemen adalah masalah pembuatan keputusan demi
eksistensi organisasi. Pembuatan keputusan berkaitan dengan jenis-jenis
keputusan selain juga dengan masalah manajemen dalam konteks organisasi yang
labih luas. Khususnya dalam kaitannya dengan jenis-jenis keputusan, di dalam
teori dikenal dua jenis keputusan yaitu sebagai berikut:
1. Banyak
ditandai dengan keputusan rutin dlam organisasi yang bersifat historis.
Keputusan ini keputusan ini sering kali dibuat dan sangat cepat diakses dari
komputer.
2. Memiliki
karakteristik yang berbeda. Keputusan ini ditandai dengan keputusan jangka
panjang yang dibarengi dengan prediksi dimasa depan. Frekuensi pengambilan
keputusan ini sangat jarang dan berisi informasai yang sifatnya sangat
kualitatif, bahkan banyak dipengaruhi oleh informasi yang sifatya informal.
Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatkan aksesibilitas data yang
tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan
adanya prantara sistem informasi.
2.
Menjamin tersedianya kualitas dan
keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3.
Mengembangkan proses perencanaan
yang efektif.
4.
Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan
akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5.
Menetapkan investasi yang akan
diarahkan pada sistem informasi.
6.
Mengantisipasi dan memahami
konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7.
Memperbaiki produktivitas dalam
aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8.
Organisasi menggunakan sistem
informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan
pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
Sistem informasi manajemen kepegawaian merupakan
implementasi E-Government
dalam pelayanan di bidang kepegawaian secara transparan dan objektif. Sistem
ini selain menyajikan informasi yang terkait dengan kepegawaian, khusus untuk
meningkatkan pelayanan di bidang mutasi kepegawaian. Sistem informasi manajemen
kepegawaian bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Permasalan
yang ada diantaranya adalah PNS yang status kepegawaiannya tidak jelas, hal ini
menggambarkan buruknya administrasi kepegawaian yang ada, PNS yang sudah
pensiun, meninggal atau berhenti data kepegawaiannya tidak diperbaharui. Data
PNS tidak up todate, sehingga jumlah PNS tidak diketahui secara pasti, dan data
yang ada saling berbeda, pemutakhiran data tidak berjalan sebagaimana mestinya,
baik di instansi, maupun Pemerintah Daerah.
Tujuan Sistem informasi manajemen kepegawaian di
Lingkup Pemerintahan:
1.
Mewujudkan data kepegawaian yang
mutakhir dan terintegrasi.
2.
Menyediakan Informasi PNS yang
akurat untuk keperluan perencanaan, pengembangan, kesejahteraan dan
pengendalian PNS.
3.
Membantu Kelancaran pekerjaan di
bidang kepegawaian, terutama dalam pembuatan laporan.
4.
Untuk mendukung Sistem Manajemen PNS
yang rasional dan pengembangan SDM di Aparatur Pemerintah.
Manfaat Sistem informasi manajemen kepegawaian adalah
sebagai berikut:
1.
Pelacakan informasi data seseorang
pegawai akan mudah dan cepat.
2.
Pembuatan Laporan dapat mudah
dikerjakan.
3.
Mengetahui Pegawai yang akan naik
pangkat dan yang akan mendapat kenaikan gaji berkala.
4.
Memudahkan suatu pekerjaan yang
berhubungan dengan kepegawaian.
5.
Mendapatkan informasi tentang
keadaan pegawai (Profil Kepegawaian) yang cepat dan akurat.
6.
Dapat merencanakan penyebaran
(mutasi) pegawai sesuai pendidikan dan kompetensinya.
7.
Merencanakan Kebutuhan Pegawai
(Neraca Kebutuhan Pegawai).