Kamis, 21 November 2013

MAKANAN


Wisata Kuliner Khas Jambi Nasi Gemuk

Selamat malam dari admin tips wisata kuliner buat para pengunjung blog ini yang sedang mencari info wisata kuliner, hampir di tiap daerah di indonesia mempunyai kuliner atau makanan khas disetiap daerahnya,  namun tidak jarang ada beberapa makanan yang sama dengan nama yang berbeda dan inilah yang akan coba admin posting pada kali ini. nama makanannya adalah nasi gemuk, merupakan salah satu makanan khas jambi yang secara umum sama dengan nasi uduk atau juga sego gurih dan entahlah kenapa di beri nama nasi gemuk admin juag tidak mengetahui itu,

Bila sebelumnya admin sudah hadirkan beberapa kuliner khas jambi yang terbilang makanan “berat” seperti tempoyak maka kini giliran admin akan hadirkan nasi gemuk yang terbilang ringan. Makanan ini cocok buat dijadikan menu sarapan dan memang itulah yang terjadi di jambi, dapat dibilang bila di daerah jawa timur menu sarapan andalan ialah pecel maka di jambi menu sarapan andalan adalah nasi gemuk.

Bila di jakarta nasi uduk umumnya di santap bersama dengan emping melinjo maka hal ini tidak terjadi di jambi, nasi uduk jambi maupun nasi gemuk disantap dengan kerupuk saja dan mungkin inilah sedikit bedanya antara nasi uduk dan nasi gemuk selain rasanya yang pasti berbeda sebab beda daerah pastilah beda selera meskipun bumbu dasarnya sama.

Sama seperti nasi uduk bahan dasar buat membuat nasi gemuk ialah beras, santan, daun pandan, daun salam, dan daun jeruk dan beberapa rempah-rempah lainnya. Pada dasarnya sama dengan bahan dasar dari nasi uduk hanya saja sedikit perbedan ada pada pelengkapnya saja.

So, Ketika anda sedang berada di jambi rasanya anda mesti coba menu sarapan ini, dan jika anda datang saat malam hari tidak usah khawatir sebab ada beberapa warung nasi gemuk yang masih buka. Apalagi inikan lagi mau musim mudik kan, jadi buat yang akan melintasi jambi anda dapat mampir di beberapa warung yang terdapat menu ini.









Tempoyak adalah masakan yang berasal dari buah durian yang difermentasi. Tempoyak merupakan makanan yang biasanya dikonsumsi sebagai lauk teman nasi. Tempoyak juga dapat dimakan langsung (hal ini jarang sekali dilakukan, karena banyak yang tidak tahan dengan keasaman dan aroma dari tempoyak itu sendiri) dan dijadikan bumbu masakan.


Bagi pecinta duren belum afdol rasanya jika tak menyicipi makanan yang satu ini. Ya, selama saya besar di Jambi seringkali mama saya memasakkan makanan ini karena Tempoyak merupakan makanan khas yang berasal dari  Provinsi Jambi. Bentuknya seperti gulai biasa hanya saja hal yang tidak biasanya ada pada bumbunya. Tempoyak  berasal dari buah durian yang difermentasikan. Sehingga membuat rasanya menjadi  asam dan memiliki aroma yang  menyengat. 

Cara membuat adonan tempoyak yaitu dengan cara menyiapkan daging durian yang sudah masak. Kemudian daging durian dipisahkan dari bijinya, setelah itu diberi sedikit garam. Setelah selesai, lalu ditambah dengan cabe rawit yang bisa mempercepat proses fermentasi. Namun proses fermentasi tidak bisa terlalu lama karena akan mempengaruhi rasa akhir. Setelah itu adonan disimpan dalam tempat yang tertutup rapat. Diusahakan untuk disimpan dalam suhu ruangan. Bisa juga dimasukkan ke dalam kulkas (bukan freezer-nya) namun fermentasi akan berjalan lebih lambat. Tempoyak yang berumur 3-5 hari cocok untuk dibuat sambal karena sudah asam namun masih ada rasa manisnya. Sambal tempoyak biasanya dipadukan dengan ikan patin, ikan teri, ikan mas, ikan mujair ataupun ikan-ikan lainnya apalagi favorite saya jika dimasak dengan ikan patin. Namun biasanya mama saya lebih suka membeli sambalnya di warung-warung terdekat karena lebih praktis dan gak ribet .
Meski gulai tempoyak dan pindang ikan juga bisa ditemui di daerah lain selain Jambi, rasanya pasti berbeda. Beda pindang Palembang dan pindang Jambi adalah penggunaan pada buah nanasnya. Sejarah Tempoyak sendiri diriwayatkan dalamHikayat Abdullah sebagai makanan sehari-hari penduduk Terengganu. Ketika Abdullah bin Abdulkadir Munsyi berkunjung ke Terengganu (sekitar tahun 1836), ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak. Berdasarkan sejarah yang ada dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan khas rumpun bangsa Melayu, yaitu Indonesia (antara lain Palembang, Lampung dan Kalimantan) dan Malaysia. Jadi jangan heran jika tempoyak dapat ditemukan di daerah lain. Di Jambi sendiri buah durian sebagai bahan baku Tempoyak banyak ditemukan dan terkenal enak dan lezat, apalagi pada musim durian, daerah Jambi bagai banjir durian dan kita dapat dengan mudah menikmatinya dengan kocek yang sangat murah.
Supaya lebih jelas, bahan dan cara pembuatan Tempoyak akan dijelaskan sebagai berikut:
Bahan dan bumbu yang dihaluskan
:
  • 4 siung Bawang merah
  • 2 siung Bawang putih
  • Tempoyak durian,secukupnya
  • 3 buah Cabe merah besar
  • Cabe rawit,sesuai selera
  • Gula pasir,secukupnya
  • Minyak goreng secukupnya
  • Ikan
Cara Membuat Sambal Tempoyak :
  1. Tumis bumbu halus sampai harum.
  2. Tambahkan Tempoyak (seperlunya) tambahkan sedikit gula sebagai pengganti penyedap rasa dan ikan sungai(sesuai selera).
  3. Tumis sebentar(sekitar 2-3 menit). Angkat, sajikan hangat – hangat atau panas.
Cara membuatnya sangat mudah bukan? Saya sangat merindukan masakan ini karena sejak saya jauh dari orangtua saya untuk menuntut ilmu di negeri orang saya jarang sekali menemukan makanan ini terutama di pulau Jawa. Apalagi tempoyak buatan mama saya yang asam dan pedas membuat ketagihan dan sangat menggugah selera itu. Saya jamin tempoyak satu ini tidak akan membuat anda mabuk seperti saat kebanyakan makan durian. Rasanya kangen sekali. Kalian pun pasti ingin mencobanya kan??

0 komentar:

Posting Komentar